Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Nanti, Aku Akan Pamit

Aku suka senja dengan damai tanpa dalih. Aku suka senja yang acap kali menyapa pergantian hariku. Senja yang seperti itu, tentu aku menyukainya. Lantas, mengapa senja harus punya makna lain untuk orang-orang yang tengah bersedih? Pernahkah senja izin untuk datang? Pernahkan ia izin untuk pergi? Aku telah belajar mengartikan hal lain dari senja yang datang dan pergi tanpa izin, ia mengajarkanku bahwa apa yang tak sempat diucap adalah kiasan dari kata pamit. Ada kalanya untuk suatu perpisahan, kata pamit terasa pantang untuk diucap. Sebab hati masih mengharap pertemuan-pertemuan lain atau hati tau bahwa kita terlalu payah untuk bercengkrama dengan realita atas kata pamit. Tetap saja, hal itu tak membenarkan orang-orang yang melewatkan pamitnya. Sebab yang sedang menunggu akan terus menunggu sampai kata pamit terdengar. Aku telah melewati puluhan purnama untuk melawan perasaan yang selalu membuatku bimbang di persimpangan-persimpangan dalam perjalananku. Dan kau membawaku lagi ke persimpa

Dear My Future Me

  I made this for you, so you can realized that you are ever in this phase. Feeling tired, sad, anxious, scared, lonely, and feeling unworthy. You can do nothing but conceal and overthink about it for almost every second of your time. The worst thing is, you cried in the middle of night yourself. I made this for you, so you could realized that you must be proud of yourself for being such a strong girl. Because you have survive. No matter how, you did it. You did great fia, congratulation and thank you, for survived!