Indecisive Girl
Aku ingin lari sejenak dari sesak orang-orang yang ingin menelisik ku, mencari tahu bagaimana kelanjutan kisahku yang aku pun belum tahu. Aku ingin jadi mandiri dan menyelesaikan semua sendiri. Tapi kali ini aku kembali menjadi orang payah dengan mental lemah. Sampai lelah aku berkeluh kesah atas alasan yang sama pada orang-orang yang mungkin tak mau mendengar dengan seksama.
Mereka menyemangatiku dengan cara yang berbeda. Namun tak semua cara dapat ku terima. Ada yang memandangku iba, ada yang memandangku yakin bahwa aku bisa, ada yang tanpa memandangku ia berkata bahwa aku harus dapat hasil dengan segera. Aku berharap doa-doa baik mereka terhadapku segera diijabah.
Sering aku berpikir “apa usahaku kurang?” “apa aku sepayah itu?”
Kali ini aku benar tahu bagaimana makna sendiri. Kali ini aku benar tahu, bahwa orang yang berjuang sendiri adalah orang yang patut mendapat apresiasi. Faktanya, aku tidak sendiri tapi belakangan aku hanya berinteraksi dengan diriku sendiri dan itu sulit.
Mungkin aku butuh pulang. Tapi aku terlalu takut untuk pulang. Atau aku malu untuk pulang? Kemudian hal-hal itu membuatku berpikir, apa yang patut dibanggakan dari seorang aku? Tapi aku pun berpikir, aku patut dibanggakan karena aku adalah aku.
Semua orang memiliki masanya sendiri, karena semua telah diatur. Tapi beberapa orang tidak sabar menunggu hasil dari hasil orang lain, atas dasar kepemilikan, atas dasar keingintahuan, atau dasar lainnya.
Aku merasa berwenang menentukan, karena aku yang akan menjalankan. Tapi tutur orang-orang seringkali membuat goyah prinsip baru yang telah kubangun dengan susah payah. Kemudian aku kembali menjadi orang payah yang tidak bisa menentukan. Orang payah yang merasa tak punya pilihan.
Kamu tidak benar-benar sendiri
BalasHapusKetika kamu terjatuh dan butuh uluran tangan
Sebenarnya ada seseorang yang sedang kamu hilangkan
Kamu akan sendiri
Ketika kamu menutupi keinginan setiap orang
Atas dasar kehendak mutlak pribadimu
Kamu masih sendiri
Ketika setiap orang datang memberimu masukan
Tapi kamu mencoba menerimanya dengan hati terpaksa
Kamu benar-benar sendiri
Ketika wujud ketulusan terbesarmu
Tidak terbalaskan dari orang yang sangat kamu harapkan
Rotasi memang terjadi, tapi jangan biarkan akal kosong menguasai pikiranmu
Sampaikanlah, walaupun hanya sebaris pada manusia yang benar-benar kamu percaya
Jangan bimbang, tidak ada manusia pendengar yang akan bungkam dan bosan ketika kamu membutuhkannya
Nikmatilah, terdengar membosankan
Tapi percayalah, kamu akan sadar di titik itu mana manusia yang paling bisa kamu percaya
Kuatkan dirimu wanita yang sedang rapuh